Header Ads

Kyai Hamid Pasuruan; Asmawi Memanen Uang

Kisah ketawadlu ’an Kyai Hamid Pasuruan; Asmawi Memanen Uang

Hasil gambar untuk kyai hamid pasuruan
Kyai Hamid

Asmawi gundah gulana. Ia harus membayar hutang yang jatuh tempo. Jumlahnya Rp. 300.000,- jumlah itu sangat besar untuk ukuran waktu itu. Hutang itu buat pembangunan masjid. Asmawi sempat menangis saking sedihnya. Darimana ia bisa memperoleh uang sebanyak itu?

Pikirannya jadi buntu. Dia melapor ke Kiai Hamid.

"Laopo nangis sik onok yai, (mengapa menangis, masih ada kiai)" beliau menghibur. 

Lalu Kiai menyuruh menggoyang-goyangkan pohon kelengkeng di depan rumah beliau. Daun-daun yang berguguran disuruh ambil, diserahkan kepada Kiai Hamid.

Beliau meletakan tangannya dibelakang tubuh, terus memasukannya ke saku. Begitu dikeluarkan ternyata daun-daun di tangannya berubah menjadi uang kertas.

Beliau menyuruh Asmawi menggoyang pohon kelengkeng satunya lagi. Daunnya diambil, terus tangan beliau dibawa kebelakang tubuh (punggung) lalu dimasukkkan ke saku dan daun-daunnya sudah menjadi uang kertas.

Setelah dihitung ternyata jumlahnya Rp 225.000,- Alhamdulilah masih kurang Rp. 75.000,- Tiba-tiba ada
tamu datang memberi Kia Hamid Rp. 75.000,- jadi pas.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.