Tausyiah Habib Abu Bakar Assegaf
Habib Abu Bakar Assegaf saat Istighotsah Kubro dalam rangka peringatan Hari Lahir ke-93 Nahdlatul Ulama di Masjid Quba, Mayangan-Kota Pasuruan, Sabtu, 16/4 menegaskan bahwa NU akan tetap berpegang pada Negara Kesatuan Republik Indonesia berazaskan Pancasila, bukan Negara Islam.
Membuka mau'idhoh Hasanah beliau dengan kisah Hadrotus Syeikh KH. Hasyim asyari dimana beliau diberikan 2 buah benda wasiat oleh guru beliau KH. Kholil Bangkalan ketika telah tiba masa mengabdikan ilmunya. Benda tersebut adalah Tasbih dan tongkat yang merupakan isyaroh dalam menjalani kehidupan. Tasbih mengandung arti Tauhid (ibadah). Dan Teken-tongkat jalan, arti fungsi kemasyarakatan. Jamiyah ijtimaiyyah
"Waspadalah, faham lain sudah banyak yang mengklaim ASWAJA. Berhati-hatilah, dan tetaplah berpegang pada NU." Kata beliau.
NU lahir dari sebuah perjuangan besar para Ulama. Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916. Kemudian tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Selanjutnya didirikanlah NahdlatutTujjar (Pergerakan Kaum Saudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
Kemudian, muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy`ari sebagai Rais Akbar.
Oleh karena itu, berbahagialah kita yang masih tetap berpegang teguh pada jalur ulama, yakni Nahdlatul Ulama.
Lebih lanjut beliau menyampaikan kunci sukses dalam memakmurkan warga nahdliyyin, yaitu 3 W; Waras (sehat), Wareg (kenyang), Wasis (cerdas). Sebagai pengurus NU hendaknya senantiasa berupaya untuk kemashlahatan warga nahdliyyin dengan cara meningkatkan kesehatan, Kemakmuran dan Pendidikan.
"Dalam menghadapi kondisi zaman saat ini, tetaplah untuk Sadar; sadar prinsip diri, sadar pada orang lain dan sadar lingkungan kita. Untuk itu jagalah lisan, pahamilah situasi dan perkembangan zaman dan bersiaplah dengan segala situasi yang ada." beliau memaparkan.
Di akhir tausyiahnya Habib Abu Bakar assegaf berpesan untuk tetap istiqomah mengamalkan amaliyah ke-NU-an di bumi Nusantara. (emef)
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.