Header Ads

Keajaiban Ziarah Ke Makam Habib Syekh Botoputih


Suatu malam, Habib Abdullah al-Haddad (Keramat Sangeng), seorang wali yang dulu dikenal royal menjamu tamu, menyuruh seorang sayid bernama Abdullah bin Umar al-Hinduan berziarah ke pusara Habib Syekh Bafaqih. “Hai Abdullah, pergilah kamu ke pusara Habib Syekh sekarang, dan katakan pada beliau bahwa Abdullah al-Haddad saat ini butuh uang dua ribu rupiah. Tolong, berilah ia uang besok!” perintahnya

Sayid Abdullah al-Hinduan segera berangkat. Sesampainya di pusara Habib Syekh, ia membaca ayat-ayat suci dan doa-doa. Kemudian ia membisikkan kalimat yang dipesankan Habib Abdullah.

Selang dua hari kemudian, Sayid Abdullah al-Hinduan berjumpa lagi dengan Habib Abdullah. Wali yang sangat dermawan itu nampak berbunga-bunga. “Lihat uang ini. Aku terima dari Habib Syekh.” Selorohnya sembari menunujukkan segepok fulus pada Si Sayid. Maklum, dua ribu rupiah uang dulu, sama nilainya dengan puluhan juta uang sekarang.

Kisah yang hampir serupa juga pernah dialami KH. Ahmad Qusyairi Pasuruan. Pada suatu ketika beliau butuh dana untuk memasukkan salah satu putranya ke pesantren. Karena sedang tidak pegang uang sama sekali, maka beliau mengajak sang putra ziarah ke makam Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih Botoputih di Surabaya. Selesai membaca yasin, tahlil dan doa-doa, KH. Ahmad Qusyairi mengadukan masalah keuangannya. Kemudian bersama putranya, beliau keluar dari kubah makam.

Ajaib, di luar kubah tiba-tiba banyak orang menyalami KH. Ahmad Qusyairi sembari memberikan sejumlah uang. Beliau diam saja, sementara sang putra kebingungan menyaksikan pemandangan tak lazim di hadapannya. Ketika ditanya putranya mengenai siapa yang memberikan uang itu? KH. Ahmad Qusyairi menjawab bahwa mereka adalah hartawan yang disuruh Habib Syekh Bafaqih.

sumber: kitab Tajul A’Rasy
***

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.