Header Ads

Tiga Pesan Khutbah Iftitah untuk Peserta Konferwil


Peserta Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama Jawa Timur diharapkan hadir dengan hati tulus. Pada perhelatan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tersebut hendaknya para utusan mengedepankan khidmat kepada para pendiri jamiyah.
Pesan tersebut disampaikan KH Anwar Iskandar saat menyampaikan khutbah iftitah pada pembukaan Konferwil NU Jatim, Sabtu (28/7) malam.

“Seluruh peserta saat memasuki Konferwil ini hendaknya dengan hati yang ikhlas, tulus dan bersih,” kata Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini di aula Muktamar Pesantren Lirboyo, lokasi pembukaan Konferwil.
Yang harus dikedepankan adalah mencari ridha Allah. Juga untuk berkhidmah kepada muassis NU yang memberikan ilmu untuk menyelamatkan akidah, ibadah, muamalah, muasyarah, serta khidmat yang didasari ikhlas. “Karena insyaallah akan menjadi amal shalih,” ungkapnya.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Jamsaren Kediri tersebut, NU dilahirkan dari rahim pondok pesantren yang kini bertebaran di Indonesia. “Modal dasar muassis adalah keikhlasan. Lirboyo bisa seperti ini juga karena keikhlasan Mbah Kiai Abdul Karim,” ungkapnya.
Sedangkan pesan kedua yang diingatkan adalah terkait tugas besar NU sebagai amanah dari para pendiri. “Yakni bagaimana mempertahankan dan melestarikan Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah di bumi Nusantara,” urainya.

Karena mempertahankan dan melestarikan NU adalah sama dan sebangun dengan menyelamatkan negara RI ini. “Kita harus meneguhkan NU sebagai payung bangsa. Menjaga negara ini, diminta atau tidak demi menjaga keselamatan NKRI,” tegasnya.
Sedangkan pesan ketiga NU harus menjadi alat untuk menyejahterakan umat. “Sejahtera ekonomi, pendidikan, kesehatan, mengangkat masyarakat dari garis kemiskinan,” tegasnya. Memperjuangkan hal ini membutuhkan modal pengabdian, tapi agak berat, lanjutnya.

Di akhir khutbah, Kiai Anwar Iskandar mengajak untuk mengemban amanah dengan senantiasa menjaga ukhuwah an-Nahdliyah. “Kita harus menjaga perbedaan dan menyelesaikan perbedaan di internal kita dengan mengedepankan makarimah akhlak,” tandasnya.

Kiai Anwar Iskandar mewakili Rais PWNU Jatim, KH Anwar Manshur.
Khutbah iftitah sebagai rangkaian dari pembukaan Konferwil NU Jatim yang berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad (28-29/7). Kegiatan diikuti utusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jatim. (s@if)

sumber: www.pwnujatim.or.id

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.