Header Ads

Petaka Bagi Orang Rakus

Moslem Side

Petaka Bagi Orang
Rakus

Pada zaman
Nabi Isa as ada seorang laki-laki
yang ingin sekali menjadi sahabat
beliau. Suatu hari ia menemui Nabi
Isa as dan berkata, "Wahai Isa,
ingin sekali aku bersahabat
denganmu ke mana pun kau
pergi." Nabi Isa as
mengizinkannya, "Baiklah jika
demikian."

Suatu hari kedua sahabat tersebut
berjalan di tepi sebuah sungai.
Karena lapar, mereka beristirahat
dan membuka perbekalan berupa
tiga potong roti. Nabi Isa as
mengambil satu potong, lelaki itu
juga mengambil satu. Masih tersisa
satu potong lagi. Ketika Nabi Isa as
pergi ke sungai dan kemudian
kembali, roti yang tinggal sepotong
tadi sudah tidak ada. Nabi Isa as
bertanya pada sahabatnya,
"Siapakah yang telah mengambil
sepotong roti?" Sahabatnya
menjawab, "Aku tak tahu."

Kemudian mereka melanjutkan
perjalanan. Setelah jauh berjalan,
mereka bertemu sungai lagi, Nabi
Isa as memegang erat tangan
sahabatnya itu, menariknya untuk
menyeberang. Nabi Isa berkata,
"Wahai sahabatku, sebenarnya
siapa yang mengambil roti itu?"
Tetap, lelaki itu menjawab, "Aku tak
tahu."

Sampailah dua sahabat itu di
sebuah hutan. Saat mereka duduk-duduk untuk beristirahat, Nabi Isa
as menemukan sejumlah
perhiasan. Kemudian, Nabi Isa as
membaginya menjadi tiga bagian,
ia berkata, "Untukku sepertiga, dan
kamu sepertiga, sedangkan yang
sepertiganya lagi untuk orang yang
mengambil roti." Dengan cepat
sahabatnya itu berkata, "Akulah
yang mengambil roti itu." Nabi Isa
as pun berkata, "Ambillah semua
bagian ini untukmu." Lalu
keduanya berpisah.
Laki-laki itu sangat girang.

Kemudian datanglah dua orang
yang akan merampok perhiasan
itu. Saat perampok itu ingin
membunuhnya, laki-laki itu
berkata, "Lebih baik perhiasan ini
kita bagi tiga saja." Dua orang
perampok itu setuju, lalu
menyuruh salah seorang untuk
membeli makanan ke pasar.
Muncullah keinginan orang yang
pergi ke pasar untuk menguasai
seluruh perhiasan itu. Ia berkata,
"Untuk apa perhiasan itu dibagi
tiga, lebih baik untuk aku semua.
Makanan ini aku racun agar mereka
berdua mati." Sementara itu, dua
orang yang menunggu di hutan
pun berpikiran sama. Salah satu
dari mereka berkata, "Lebih baik,
saat ia datang membawa
makanan, kita bunuh saja. Dan
harta ini menjadi milik kita berdua."
Dua orang tadi bersepakat.
Kemudian saat orang yang
membawa makanan itu datang,
mereka membunuhnya. Keduanya
sangat senang mendapat bagian
yang lebih banyak dari yang
seharusnya. Kemudian mereka
memakan makanan yang telah
diberi racun. Keduanya pun mati.

Ketika Nabi Isa as berjalan melintasi
hutan dan melihat tiga mayat yang
mati di sekitar perhiasan, maka ia
berkata, "Inilah contohnya dunia.
Maka berhati-hatilah kamu
kepadanya."

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.