Puasa Bisa Sembuhkan Maag
Moslem Side
Puasa Bisa Sembuhkan
Maag
Penderita maag kadang penyakitnya kambuh
jika telat makan. Kondisi ini kadang
membuat penderitanya kesulitan berpuasa karena selama puasa tidak ada makanan dan minuman
yang masuk selama 14 jam tersebut.
Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-
KGEH,MMB,FINASIM menulis,
penelitian yang dilakukan memang
menunjukkan bahwa pada minggu pertama puasa orang normal akan
mengalami peningkatan asam
lambung setelah siang hari dan
kadang-kadang keadaan ini
menimbulkan rasa perih.
Tetapi penelitian menunjukkan
kondisi ini akan stabil setelah
minggu kedua dan naik turun
asam lambung akan kembali
normal 1 minggu paska puasa
Ramadan. Adanya peningkatan
asam lambung ini tidak akan
merusak dinding lambung.
Oleh karena itu bagi masyarakat
yang memang tidak mempunyai
masalah dengan sakit maagnya,
puasa Ramadan tidak akan
membuat lambungnya menjadi
sakit dan sebaliknya secara
keseluruhan tubuhnya akan
menjadi sehat.
Tapi bagaimana dengan orang
yang punya masalah dengan
maagnya? "Justru kepada mereka
dianjurkan untuk berpuasa karena
puasa akan menyembuhkan sakit
maagnya," kata Dr Ari seperti
dikutip dalam rilisnya, Senin
(9/8/2010).
Penjelasannya seperti ini. Sebagian
besar sakit maag yang ada
dimasyarakat adalah sakit maag
fungsional yaitu pada pemeriksaan
endoskopi tidak ditemukan kelainan
yang bermakna pada saluran cerna
atas.
Sakit maag fungsional ini terjadi
karena makan yang tidak teratur,
konsumsi camilan untuk lambung
yang tidak sehat seperti makan
yang mengandung coklat dan keju
serta makanan yang mengandung
minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok dan hidup dengan stres.
Pada kelompok yang sakit maag
organik yaitu adanya luka dalam
dikerongkongan, lambung dan
usus dua belas jari juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dengan minum obat. Karena tahapan awal dalam mengobati sakit maag adalah keteraturan makan, menghindari camilan dan
makanan yang mengandung
coklat, keju dan lemak serta
menghindari stress melalui
pengendalian diri.
"Hal ini bisa terwujud kalau kita
menjalani puasa Ramadhan.
Selama berpuasa makan kita
menjadi teratur pada saat sahur
dan berbuka. Hal ini susah kita
lakoni jika kita tidak berpuasa
karena kesibukan dan juga kemacetan dijalan sehingga waktu
kita banyak habis dijalanan
sehingga sering akhirnya makan
kita menjadi tidak teratur.
Kebiasaan camilan yang tidak sehat
serta bagi yang merokok pasti akan mengurangi kebiasaan yang tidak sehatnya ini kalau mereka
berpuasa," tutur Dr Ari dalam
tulisannya.
Untuk menghindari rasa tidak
nyaman yang tidak berlebihan
penderita maagnya dianjurkan untuk mengkonsumsi obat penekan asam lambung seperti
obat antagonis reseptor H2
(ranitidine,famotidine,
simetidine,nizatidine) atau
penghambat pompa proton
(omeprazole,lansoprazole,
rabeprazole,
esomeprazole,pantoprazole).
Sedang obat-obatan seperti antasida yang saat ini dipromosi
secara luas baik melalui media
cetak dan media elektronik bukan
obat yang mencegah agar tidak terkena sakit maag. Obat antasida
hanya untuk menghilangkan gejala saja dan kerjanya hanya 6-8 jam,
sehingga sebenarnya
penggunaannya tidak bersifat
umum hanya untuk
menghilangkan gejala gangguan
lambung yang timbul.
Namun jika pasien sakit maag yang
sedang mengalami perdarahan
lambung dengan gejala muntah
darah atau buang air besar hitam,
muntah berulang dan setiap makan
muntah memang tidak diperbolehkan puasa. Bahkan
mereka harus dirawat di rumah
sakit untuk mengatasi gangguan
sakit maagnya tersebut. Pasien
dengan kanker saluran cerna juga
tidak dianjurkan untuk berpuasa.
"Jadi jelas kalau karena takut
sakitnya maagnya kambuh kalau
berpuasa merupakan alasan-alasan
yang dicari-cari agar tidak
berpuasa," ungkap dokter Spesialis
Penyakit Dalam Konsultan Penyakit
Lambung dan Pencernaan,FKUI-
RSCM.
Sumber: detik.com
Puasa Bisa Sembuhkan
Maag
Penderita maag kadang penyakitnya kambuh
jika telat makan. Kondisi ini kadang
membuat penderitanya kesulitan berpuasa karena selama puasa tidak ada makanan dan minuman
yang masuk selama 14 jam tersebut.
Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-
KGEH,MMB,FINASIM menulis,
penelitian yang dilakukan memang
menunjukkan bahwa pada minggu pertama puasa orang normal akan
mengalami peningkatan asam
lambung setelah siang hari dan
kadang-kadang keadaan ini
menimbulkan rasa perih.
Tetapi penelitian menunjukkan
kondisi ini akan stabil setelah
minggu kedua dan naik turun
asam lambung akan kembali
normal 1 minggu paska puasa
Ramadan. Adanya peningkatan
asam lambung ini tidak akan
merusak dinding lambung.
Oleh karena itu bagi masyarakat
yang memang tidak mempunyai
masalah dengan sakit maagnya,
puasa Ramadan tidak akan
membuat lambungnya menjadi
sakit dan sebaliknya secara
keseluruhan tubuhnya akan
menjadi sehat.
Tapi bagaimana dengan orang
yang punya masalah dengan
maagnya? "Justru kepada mereka
dianjurkan untuk berpuasa karena
puasa akan menyembuhkan sakit
maagnya," kata Dr Ari seperti
dikutip dalam rilisnya, Senin
(9/8/2010).
Penjelasannya seperti ini. Sebagian
besar sakit maag yang ada
dimasyarakat adalah sakit maag
fungsional yaitu pada pemeriksaan
endoskopi tidak ditemukan kelainan
yang bermakna pada saluran cerna
atas.
Sakit maag fungsional ini terjadi
karena makan yang tidak teratur,
konsumsi camilan untuk lambung
yang tidak sehat seperti makan
yang mengandung coklat dan keju
serta makanan yang mengandung
minyak, konsumsi kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, merokok dan hidup dengan stres.
Pada kelompok yang sakit maag
organik yaitu adanya luka dalam
dikerongkongan, lambung dan
usus dua belas jari juga tetap dianjurkan berpuasa tetapi tetap dengan minum obat. Karena tahapan awal dalam mengobati sakit maag adalah keteraturan makan, menghindari camilan dan
makanan yang mengandung
coklat, keju dan lemak serta
menghindari stress melalui
pengendalian diri.
"Hal ini bisa terwujud kalau kita
menjalani puasa Ramadhan.
Selama berpuasa makan kita
menjadi teratur pada saat sahur
dan berbuka. Hal ini susah kita
lakoni jika kita tidak berpuasa
karena kesibukan dan juga kemacetan dijalan sehingga waktu
kita banyak habis dijalanan
sehingga sering akhirnya makan
kita menjadi tidak teratur.
Kebiasaan camilan yang tidak sehat
serta bagi yang merokok pasti akan mengurangi kebiasaan yang tidak sehatnya ini kalau mereka
berpuasa," tutur Dr Ari dalam
tulisannya.
Untuk menghindari rasa tidak
nyaman yang tidak berlebihan
penderita maagnya dianjurkan untuk mengkonsumsi obat penekan asam lambung seperti
obat antagonis reseptor H2
(ranitidine,famotidine,
simetidine,nizatidine) atau
penghambat pompa proton
(omeprazole,lansoprazole,
rabeprazole,
esomeprazole,pantoprazole).
Sedang obat-obatan seperti antasida yang saat ini dipromosi
secara luas baik melalui media
cetak dan media elektronik bukan
obat yang mencegah agar tidak terkena sakit maag. Obat antasida
hanya untuk menghilangkan gejala saja dan kerjanya hanya 6-8 jam,
sehingga sebenarnya
penggunaannya tidak bersifat
umum hanya untuk
menghilangkan gejala gangguan
lambung yang timbul.
Namun jika pasien sakit maag yang
sedang mengalami perdarahan
lambung dengan gejala muntah
darah atau buang air besar hitam,
muntah berulang dan setiap makan
muntah memang tidak diperbolehkan puasa. Bahkan
mereka harus dirawat di rumah
sakit untuk mengatasi gangguan
sakit maagnya tersebut. Pasien
dengan kanker saluran cerna juga
tidak dianjurkan untuk berpuasa.
"Jadi jelas kalau karena takut
sakitnya maagnya kambuh kalau
berpuasa merupakan alasan-alasan
yang dicari-cari agar tidak
berpuasa," ungkap dokter Spesialis
Penyakit Dalam Konsultan Penyakit
Lambung dan Pencernaan,FKUI-
RSCM.
Sumber: detik.com
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.