Katib Syuriyah PCNU Kota Pasuruan Sampaikan Pidato Upacara Kemerdekaan Di Ponpes Salafiyah
Dokumentasi PP. Salafiyah Pasuruan |
PCNU Kota Pasuruan JATIM - Pondok Pesantren Salafiyah, Pasuruan menggelar upaca peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-74. Sabtu, 17/8
KH. Ahmad Hudlori Noer, salah satu pengajar di PP Slafiyah yang juga Katib Syuriyah PCNU Kota Pasuruan tersebut bertindak sebagai pembina upacara.
Berikut isi pidato yang beliau sampaikan.
Bismillahirrohmanir rohim.
Adik adikku sekalian yang dirahmati Allah.
Berkat rahmat Allah Yang Maha Esa.
Berkat kerasulan nabi kita Muhammad SAW, maka;
1. Lahirlah niatan suci ulama ulama besar kita dalam meramu perjuangan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Muncullah perjuangan gigih para santri dan masyarakat bangsa, hingga seperti hari ini, di 74 tahun yang lalu, bangsa ini benar benar telah merdeka dan menyatakan kemerdekaannya. Dan kedaulatan Negara telah terwujud berkat anugrah dan pertolongan Allah SWT.
Adik adikku sekalian yang dirahmati Allah.
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Santri dan NU (Nahdlatul Ulama) adalah segi tiga emas yang tidak terpisahkan dalam peroses tercapainya sebuah cita cita luhur bangsa ini, yaitu “Negara MERDEKA”. Dengan demikian, agar tiga serangkai ini tetap terjaga dengan baik, dalam rangka mengawal kemerdekaan yang sudah terwujud ini, maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri. Sehingga akan mengerti betul bagaimana menjaga dan merawat Negara kesatuan ini dengan baik dan benar, sesuai dengan keinginan pendahulu pendahulunya.
Karena dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, merdeka dan berdaulat adalah syarat mutlak sebagai landasan dasar yang tidak bisa ditawar siapapun, dalam kehidupan ini. Disamping ukhuwah wathoniyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah diniyah. maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri.
Adik adikku sekalian harapan negara.
Ketahuilah, bahwasanya, Cita-cita merdeka, pertama kali muncul, adalah ilham dari gagasan gagasan besar ulama ulama pesantren dan pilihan cerdas dari ulama-ulama khos NU kita sebagai pengayom santri.
Dari tangan ajaib beliau-beliau inilah, bergulir semboyan “MERDEKA atau MATI“. Walau entah siapa yang memulainya. Semboyan ini bergulir dan menyebar kemana mana secara liar, dan kalimat sederhana ini, berubah ujud menjadi bom waktu yang benar benar meledak dan berhasil memporak porandakan semua setrategi licik penjajah yang selama itu diamnggap sebagai kekuatan yang paling perkasa dan digjaya.
Dan geliat pesantren ini, diamini serta diikuti oleh kelompok kelompok lain yang sama sama menginkan mempunyai Negara merdeka.
Dan hasilnya dahsyat sekali. Senjata modern andalan mereka waktu itu menjadi “tumpul” kegesitan mereka menjadi “Lumpuh” strategi andalan mereka menjadi “berantakan”. Dan kehilangan kebanggaannya. maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri.
Adik adikku sekalian harapan bangsa .
Salah satu sumbu pemantik lahirnya cita cita merdeka adalah
Pesan lembut dari doa yang pernah dipanjatkan oleh nabi Ibrohim as. Yang diabadikan oleh Alqur’an:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ
"Ya Allah, jadikanlah Negeri ini menjadi Negeri yang aman dan jauhkanlan aku beserta anak cucuku dari perilaku menyembah berhala."
Dalam ayat diatas terselip beberapa pesan lembut diantaranya; tersirat jelas, bagaimana pentingnya ke amanan dan kedamaian suatu Negara. Seorang nabi sekelas nabi Ibrahim, mengawali doanya pada Allah dengan hal hal yang berurusan Negara.
Itu artinya, mustahil terwujud ketenangan dan ketentraman hidup jika Negara yang kita diami sedang dijajah oleh kekuatan lain. Bahkan akan menghancurkan kehidupan yang pernah tertata rapi sebelumnya.
Seperti apa yang dikatakan Ratu Bilkis pada pembantunya;
قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً وَكَذَلِكَ يَفْعَلُونَ
Itu artinya, Keamanan Negara adalah bagian penting dari keamanan hidup kita. Dan ayat ini adalah asas ilmu politik tingkat tinggi yang diajarkan oleh alqur’an dalam urusan mengelola suatu Negara dan bangsa. maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri.
Adik adikku sekalian penerus dan pewaris ulama
Mafhum itnab dari ayat diatas adalah; ketentraman negara-ketentraman hidup kita. Kedamaian negara adalah bagian dari kedamaian kehidupan hidup kita.
Maka, siapapun orangnya yang mencoba mengganggu keamanan Negara ini, berarti akan mengusik dan mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup kita semua secara keseluruhan. Dan ini tidak boleh terjadi di Negara kita tercinta ini. NKRI adalah harga mati. tidak boleh lagi ada orang yang memberikan tawaran apapun tentang bentuk Negara ini. Sebab urusan bentuk Negara ini sudah selesai dan final. ini adalah pilihan dan kesepakatan serta penegasan ulama ulama besar An-Nahdliyah kita.
Dengan demikian, kita sebagai generasi penerus, harus sudah siap sejak sekarang, menjadi pewaris dan penjaga Negara ini dengan baik dan benar. Bentuk negara seperti inilah, yang bisa membuat kita menjadi tenang dan aman dalam menjalankan kehidupan dan mengamalkan perintah perintah agama dengan tenang dan khusuk. maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri.
Adik adikku sekalian harapan bangsa, Negara dan agama. Kita harus siap sewaktu waktu dibutuhkan untuk melindungi, menjaga dan mempertahankannya. Sebab akhir akhir ini mulai tampak tanda tanda geliat adanya kelompok kelompok tertentu yang mulai kasak kusuk dan mulai mengusik ketenangan Negara kita, juga mulai berani mengusik harkat dan martabat kyai dan santri santri.
Saya peringatkan hari ini dan dalam kesempatan ini. Pasang telinga kalian baik baik. Jangan sampai ada suara sumbang yang menganggu ketenangan Negara ini
Tatap tajam kedepan, di sana mulai ada gerakan gerakan samar samar, mulai bergoyang goyang dan aktif. Awasi terus jangan terlena. Agar kita tidak terlambat dalam mengambil sikap.
maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri.
Adik adikku sekalian harapan bangsa, Negara dan agama
Mari kita pungut kembali semangat juang yang pernah diwariskan oleh salafuna sholeh pada kita, dalam menjaga anugrah Allah yang berupa kemerdekaan ini dengan baik dan benar. Jangan biarkan mereka mengganggu milik kita yang paling berharga ini, dirusak oleh orang orang yang tidak bertanggungjawab.
Maka alangkah hebatnya kita, bila kita telah berhasil memposisikan diri sebagai putra putra terbaik bangsa yang berbakti kepada kedua orang tua, terhadap guru guru kita dan berbakti terhadap bangsa, negara dan agama.
Terlebih bila kita sukses menjadi figur pejuang agama dan sebagai penerus perjuangan nabi kita Muhammad saw. Serta pengawal keutuhan NKRI yang kita cinta ini.
Dan menjadi salah satu alasan, kenapa kita semua hari ini menetap disini, tak lain adalah untuk mempersiapkan diri dengan ilmu ilmu agama dan ilmu ilmu lain yang akan kita butuhkan sebagai bekal mewujudkan cita cita luhur di atas.
maka, santri harus NU dan NU harus berjiwa santri.
Adik adikku generasi penerus bangsa yang tercinta
1. Gaungkan semangat kemerdekaan ini ke seluruh telinga anak bangsa ini.
2. Beri tahu pada semua yang berdiri di atas bumi ini, bahwa kita adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat
3. Bisikkan pada mereka bahwa Negara NKRI ini adalah Negara yang cinta damai dan menjanjikan kedamaian kedamaian.
4. Tulis besar besar kata “NKRI HARGA MATI”, dan kibarkan di atas puncak gunung gunung tinggi di dunia
5. Kirimkan salammu pada langit, bahwa kita telah siap mengawal kemerdekaan ini sepenuh hati dengan taruhan jiwa, raga dan nyawa.
Semoga Allah senantiasa menyertai kita dengan pertolongan pertolongannya.
Amin.
PP. Salafiyah Pasuruan, 17 Agustus 2019
KH. Ahmad Hudlori Noer
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.